Sabtu, 27 September 2014

A.  Adaptasi Mahluk hewan
Terhadap LingkungannyaHabitat adalah tempat hidup suatu makhluk hudup. Makhluk hidup yang sudah terbiasa dengan habitatnya, sangat sulit untuk dipindahkan ke habitat lain yang keadaannya jauh berbeda dengan habitat aslinya. Namun tidaklah semua mahkluk hidup seperti itu. Ada pengecualian pada beberapa tumbuhan. Misalnya tumbuhan kaktus yang memiliki habitat asli di daerah gurun masih dapat hidup di daerah lain yang memiliki kondisi sangat berbeda dengan keadaan gurun. Hal ini disebutpreadaptasi.Dalam hal kemampuannya beradaptasi, manusia merupakan makhluk yang paling eksis. Hal ini terjadi semata-mata karena manusia memiliki akal dan pikiran yang dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menciptakan suatu alat yang digunakan untuk melindungi dirinya dari kondisi lingkungan yang buruk, dan mengubah situasi lingkungannya agar lebih sesuai untuk dirinya.
Suatu mahluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungannya maka makhluk hidup tersebut berkesempatan untuk berkembang biak sehingga bisa melestarikan jenisnya, bagi yang tidak bisa maka makhluk hidup tersebut terancam kepunahan.Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup / organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau tempat hidupnya ( habitat). Adaptasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1.      Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh  atau alat-alat tubuh terhadap lingkungannya. Adaptasi ini terjadi pada hewan dan tumbuhan serta mudah diamati. Contoh bentuk paruh dan kaki burung, bentuk daun serta bnetuk akar pada tumbuhan.
a.      Paruh bebek, disesuaikan dengan jenis makanan. Pada bagian pangkalnya memiliki struktur seperti sisir yang berguna untuk memegang serat makanannya yang licin seperti ikan dan katak dan untuk menyaring makanan dari air dan lumpur.
b.      Kaki bebek, mempunyai selaput renang yang terletak di celah-celah jari-jari kakinya. Bentuk ini disesuaikan dengan lingkungan yang berlumpur sehingga bebek dapat berjalan di atas lumpur.
c.       Paruh burung kolibri, bentukknya kecil, runcing, dan panjang sesuai untuk menghisap madu yang ada pada bunga.
d.      Paruh burung kakak tua, bentukknya disesuaikan dengan jenis makanannya yang berupa biji-bijian dan kacang-kacangan.
e.       Kaki burung kakak tua, memiliki dua jari di depan dan dua jari di belakang untuk menyesuaikan dengan kebiasaannya memanjat.
f.       Paruh burung elang, berbentuk runcing dan agak panjang, untuk mengoyak makanannya yang liat yang berupa dagingg.      Kaki burung elang, ukurannya pendek dan bercakar sangat tajam . Apabila sedang mencekaram mangsa atau daging, jari depannya dapat diputar ke belakangh.
G     Paruh ayam dan burung pipit,  bentukknya pendek dan runcing untuk menyesuaikan dengan makanannya yang berupa biji-bijian.
H       Kaki burung pipit, mempunyai jari-jari yang panjang.
I        Semua jari terletak pada satu bidang yang datar sehingga burung pipit dapat hinggap di ranting-ranting pohon.
j.        Kaki ayam, bentukknya panjang dan tegap.  Hal ini berhubungan dengan kebiasaan ayam yang berjalan di darat.
k.      Paruh burung poksai,  paruhnya agak terbuka disesuaikan jenis makannya yang berupa serangga.
l.        Paruh burung pelican, ujung paruhnya bagian atas melengkung dan paruh bawwahnya mempunyai kantong lemak, yang berfungsi untuk memasukkan ikan yang ditangkap supaya tidak bisa lolos.Adaptasi morfologi juga terjadi pada serangga. Bagian mulut serangga beradaptasi dengan jenis makanannya.
Contohnya  adalah sebagai berikut :·       
 Kupu-kupu memiliki alat        mulut penghisap yang disebutproboscis·     
   Nyamuk memiliki alat mulut penusuk dan penghisap·      
  Lipan dan belalang memiliki alat mulut penggigit·     
   Kecoak memiliki alat mulut pengunyah dan penggigitTumbuhan juga melakukan adaptasi morfologi pada bentuk daun, batang, bunga, dan bijinya.
Tumbuhan yang hidup di daerah kering disebut tumbuhan xerofit, contoh tanaman kaktus dan kurma.Tumbuhan ini memiliki ciri sebagai berikut :·    
    Berdaun tebal, kecil dan sempit, berlapis lilin ( kutikula ), untuk mengurangi penguapan·      
  Batang berdaging tebal, untuk menyimpan cadangan air·         Akarnya panjang dan lebat, untuk menjangkau air yang jauhTumbuhan yang hidup pada tanah yang lembab atau basah disebut tumbuhan higrofit.
 Contoh tanaman keladi dan beberapa tumbuhan paku. Tumbuhan ini memiliki cirri sebagai berikut :·     
   Berdaun lebar dan tipis, terutama untuk mempercepat proses penguapan air melalui daunTanaman yang hidup di lingkngan air disebut hidrofit.
Contoh bunga teratai dan enceng gondok. Tumbuhan ini memiliki batang berongga untuk saluran udara2.   
  Adaptasi fisiologi, adalah penyesuaian diri berupa perubahan proses fisiologi dalam tubuh makhluk hidup untuk menyesuaikan diri  terhadap keadaan lingkungannya. Adaptasi fisiologi pada tumbuhan misalnya dengan mengeluarkan bau yang khas yang dihasilkan oleh bunga, akar dan daun tumbuhan atau berupa nektaryang dihasilkan oleh bunga Biasanya bau khas tersebut dimaksudkan untuk mengundang hewan agar datang kepadanya, supaya proses penyerbukan dapat berlangsung.Adaptasi fisiologi pada hewan lebih beraneka ragam sesuai dengan jenis hewan dan habitatnya. Contoh adaptasi fisiologi pada hewan adalah osmoregulasi pada ikan dan adanya enzim selulase pada system pencernaan hewan herbivore.Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmosis. Tekanan osmosis adalah tekanan yang dihasilkan oleh suatu zat yang terlarut dalam air dan mengakibatkan air dapat menembus suatu membran tipis. Kadar garam ikan yang hidup di air laut lebih rendah dibandingkan dengan kadar garam air laut. Ini berarti tekanan osmosis tubuh ikan lebih rendah dari tekanan osmosis air laut. Sehingga air yang berada pada tubuh ikan dapat keluar melalui membran tipis yang ada di insang. Akibatnya ikan air laut dapat kehilangan air. Untuk mengatasi hal tersebut ikan melakukan adaptasi fisiologi dengan pengaturan osmoregulasi melalui kegiatan “banyak minum, jarang kencing”. Demikian pula sebaliknya pada ikan air tawar. Untuk menyeimbangkan tekanan osmosis di dalam tubuh ikan air tawar yang memiliki tekanan osmosis yang lebih tinggi dari air tawar sebagai tempat hidupnya, maka ikan air tawar melakukan usaha penyeimbangan tekanan osmosis dengan “jarang minum, banyak kecing”.Hewan pemakan  pemakan tumbuhan ( Herbivora ) melakukan adaptasi fisiologi terhadap jenis makanannya. Makanan yang berupa tumbuhan jauh lebih sulit dicerna dibandingkan dengan makanan yang berasal dari daging, karena dinding sel tumbuhan tersusun atas selulosa yang tebal dan kuat. Oleh karena itu diperlukan suatu saluran pencernaan yang lebih panjang dibandingkan dengan saluran pencernaan hewan karnivora. Usus herbivora juga menghasilakan enzim selulase yang berfungsi untuk mencerna serat tumbuhan.Toredo navalis yang dikenal dengan nama cacing pengebor memiliki enzim  pencernaan khusus yang dapat mencerna kayu. Cacing tersebut biasanya hidup di kapal atau galangan kapal di lautan, sehingga kapal menjadi rusak.Pada manusia, adaptasi fisiologi terjadi misalnya pada orang-orang yang tinggal di daerah pegunungan mempunyai jumlah eritrosit yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan orang-orang yang tinggal di dataran rendah, hal ini brtujuan untuk mengatasi kekurangan jumlah oksigen yang berhasil masuk ke dalam tubuh. Contoh lain dari adaptasi fisiologi pada tubuh manusia adalah adanya pergantian sistem kerja dalam sistem ekskresi. Pada waktu suhu udara meningkat, alat ekskresi yang aktif pada tubuh manusia adalah kulit. Pada waktu suhu rendah, alat ekskresi yang lebih aktif adalah ginjal.3.   Adaptasi Tingkah laku, merupakan cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya melalui tingkah laku atau perilakunya. Adaptasi hewan darat dan hewan air dapat diamati dengan mudah.Adaptasi tingkah laku dapat dijumpai pada hewan mamalia. Semua mamalia bernafas dengan paru-paru. Paus termasuk mamalia. Untuk mendapatkan oksigen dalam jumlah yang memadai, kerapkali paus muncul ke permukaan air secara periodik. Hal ini dilakukan karena paru-paru tidak dapat mengambil oksigen yang larut di dalam air seperti hal dengan insang.Beberapa contoh adaptasi tingkah laku yang terjadi pada makhluk hidup :Cecak memutuskan ekornya apabila menghadapi bahayaBunglon dapat mengubah warna kulitnya untuk menghindari musuhDaun alang-alang menggulung apabila udara sangat panasBadak, gajah, dan kerbau suka berkubang apabila udara sangat panasBeberapa jenis hewan melakukan istirahat (tidur panjang) disebutdormansi ( pada musim dingin disebut hibernasi, yang terjadi pada ular, beruang kura-kura). Sedangkan pada musim panas disebutestivasi, terjadi pada siput, bekicot, cacing tanah, jahe, bakung dan rerumputan.Rayap sering memakan kelupasan kulitnya untuk mendapatkan flagellata kembali agar di dalam pencernaannya dihasilkan enzim selulosa.Pohon jati menggugurkan daunnya pada musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan daunnya tumbuh dengan lebat.Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi organisme di lingkungan airKadar garam ( salinitas)2.      Suhu ( Temperatur)3.      Intensitas cahaya4.      Arus air5.      Kandungan oksigen terlarut ( Dissolve oxygen )6.      BOD ( Biological Oxygen Demand )Faktor yang mempengaruhi adaptasi organisme di lingkungan darat
1. Persediaan air                                              4. Keadaan tanah
2. Suhu                                                            5. Cahaya
3. Kelembaban                                                6. Cuaca/iklimPerilaku adaptif, adalah perilaku khusus dalam kehidupan hewan yang berakibat bahwa kehidupan menjadi bagian penting dalam warisan evolusioner bagi spesies yang bersangkutan. Yang mempengaruhi perilaku adaftif hewan adalah perilaku makan, perilaku mempertahankan diri, dan perilaku reproduksi.

0 komentar :

Posting Komentar